Guru Menerapkan Peraturan Denda Kepada Siswanya, Agar Mau Masuk Ke Sekolah Belajar

 

JAMBI – SAROLANGUN- NEWSLAN-ID. Salah satu guru tenaga pengajar di SMA Negri 10 Sarolangun di duga menerapkan sanksi berupa denda kepada siswa yang tidak masuk jam pelajarannya yaitu guru yang mengajar di bidang mata pelajaran sosiologi,aturan dan denda itu diterapkan tanpa pandang bulu baik ke siswa laki-laki maupun perempuan.

Saat wartawan mendapat info di lapangan langsung berkomunikasi dengan siswa yang mengikuti pelajaran guru yang di duga menerapkan aturan denda apa bila tidak masuk di jam pelajaran nya,

“Ibu inisial AW pernah menerapkan uang denda seperti alpa 20 ribu dan denda bolos sekolah 50 ribu, Tapi kini tidak ada lagi sepertinya,semejak ada siswa sini mengadu ke kepala sekolah. Sudah hari guru bulan kemarin,ibu itu bilang,”Dak usah lah bayar denda,kalian anggap aja itu hadiah hari guru,”Sebut siswa meniru ucapan guru nya yang di duga membuat peraturan itu

Saat di tanya lagi pernah tidak membayar denda yang di terapkan ibu guru tersebut, siswa SMA N 10 yang tidak ingin di sebut namanya mengatakan,”kami bayar uang kas itu lah,pas dulu kelas 11, waktu ibu itu wali kelas kami,sebesar 50 ribu selama 6 bulan 1 semester,”Terang siswa yang masih belajar di SMA N 10 kabupaten Sarolangun.

Saat wartawan bertanya dan memastikan lagi,apa benar ibu guru tersebut menerapkan aturan denda berupa uang itu,
siswa SMA N 10 Sarolangun ini mengatakan,” ya Benar,tapi sekarang tidak ada lagi,”ujarnya

Saat wartawan mendatangi SMA N 10 sarolangun di kelurahan limbur tembesi kecamatan Bahtin VIII pada senin lalu (07/02/2022) untuk menemui kepala sekolah SMA N 10, kepala sekolah tidak ada di tempat,saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepsek SMA negeri 10 mengatakan,” Saya lagi rakor dengan pak gubernur,Temui pak Sobhron atau pak Ozi dan guru yang bersangkutan,

Baca Juga :   Posyandu Pekon Tegal Binangun Balita Dapat Kunjungan Tim Survei Akreditasi dari Lembaga Laskesi Kementrian Kesehatan.

Setelah mendatangi sekolah SMA negeri, wartawan media ini mengkonfirmasi lagi ke kepala sekolah SMA negeri 10 tersebut melalui pesan WhatsApp, kemudian di telpon langsung oleh kepala sekolah tersebut

“Ini lagi di jalan mau pulang ke Sarolangun,jadi belum jumpa sama ibu nya, seharusnya kita langsung ketemu bertiga,saya, ibu tersebut dan juga mbak, biar kita tau yang sebenarnya gimana, kalau masalah yang mbak bilang itu saya tida tau,dulu pernah si ita lapor ke saya.

“Buk, si ibu Airwaida itu ada orang tuanya melapor,anak di pungut uang 20 ribu yang saya dengar,20 ribu per anak.jadi saya tanya,itu uang apa?tidak tau buk,”katanya

Saya panggil Airwaida,jadi katanya uang denda kalau anak ngak hadir ke sekolah, tanpa ada keterangan apapun,di kenakan denda 20 ribu,”terang kepsek

Terus uang itu siapa yang pegang? “yang pegang bendahara buk,”terang Surmiyanti selaku kepsek SMA N 10 yang pernah berkomunikasi dengan guru tersebut.

Sambungnya lagi,”Tapi sampai sekarang belum ada anak yang bayar,itu ibu Airwaida yang bilang,”Sebutnya

Terangnya lagi,”Sistem nya gini mbak,kan kalau wali kelas dia yang mengelola kelas, mau melakukan apapun itu kesepakatan sama siswa, contohnya gini,kita kan ada uang kas mbak,uang kas itu untuk membeli keperluan siswa di kelas, seperti sapu, kalau sapu nya patah atau hilang itulah gunanya yang uang kas,”Jelasnya.

Beberapa hari kemudian wartawan mendapat pesan dan berkomunikasi langsung dengan ibu AW melalui WhatsApp dan Komunikasi langsung lewat telpon,Ibu AW menjelaskan ,” saya mau klarifikasi, saya gak enak dengan rumor yg berkembang dan menyangkut nama baik saya,

Sebenarnya dalam mengatur kelas sebelum tahun ajaran baru saya membuat kesepakatan bersama dengan siswa agar dalam pembelajaran saya jangan ada siswa yg terlalu banyak Alfa, dan sewenang-wenang kabur saat jam pelajaran, untuk denda sampai saat ini belum pernah saya terima,”Ujarnya

Baca Juga :   LSM Sarolangun Bersatu Akan Mengadakan Aksi Damai Depan Kantor Kejari Sarolangun

Jelasnya lagi,”kita tau siswa susah di atur, tujuan saya seperti itu untuk bisa siswa mau masuk dan datang di jam pelajaran saya,tidak ada niat untuk ngambil uang anak-anak,saya menerapkan aturan itu supaya anak-anak mau masuk,”Terangnya

(Dh)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini