Jateng- Semarang – Newslan.id – Gunung Telomoyo memang memiliki banyak mutiara tersembunyi yang memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata. Selain menawarkan panorama keindahan alam, Gunung Telomoyo juga menawarkan kesegaran dan kesejukan melalui curug, yaitu Air Terjun Kali Pancur.
Mengutip dari situs Kemenparekraf.go.id, Rabu (15/9/2021), Air Terjun Kali Pancur ini berada di area lereng Gunung Telomoyo yang cukup tersembunyi dan air terjun ini termasuk salah satu air terjun tertinggi di Jawa Tengah. Tempat ini masih dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa sekitar, sehingga dana dari tiket masuk seluruhnya digunakan untuk meningkat pembangunan fasilitas objek wisata.
Fasilitas didalamnya ada toilet umum yang bersih, mushola yang lengkap dengan sarung, mukena dan sajadah (karena pandemi, diusahakan membawa perlengkapan salat sendiri) serta lahan parkir. Air terjun ini tepatnya berada di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, saat sudah tiba di tempat wisata ini, pengunjung harus menuruni anak tangga sebanyak 900 anak tangga.
Tingkat kemiringan anak tangga ini ada yang mencapai 70 derajat dan adapula yang 90 derajat. Itu sebabnya stamina dan perbekalan yang cukup serta pakaian yang cocok harus dipertimbangkan agar tidak ada kendala saat menuruni anak tangga.
Ketinggian curug atau Air Terjun Kali Pancur ini kurang lebih sekitar 100 meter. Sambil menyusuri anak tangga yang jumlahnya ratusan, pengunjung bisa sambil menikmati jajaran pepohonan yang rimbun.
Waktu terbaik untuk menikmati keindahan alam penuh pesona ini adalah sekitar jam 8 pagi dan pastikan pengunjung tidak melebihi batas jam operasional, yaitu hingga 17.00 WIB karena kondisi lokasi akan gelap gulita dan pengunjung akan mengalami kesulitan untuk keluar dari kawasan wisata tersebut.
Jika di musim kemarau, jalan di sekitar air terjun dan anak tangga cukup baik. Hanya saja pengunjung tidak bisa menikmati pesona curug karena debit airnya sangat kecil. Sedangkan di musim penghujan merupakan saat paling tepat menyaksikan keindahan air terjun di lereng Gunung Telomoyo ini sebab debit airnya cukup tinggi. Namun pengunjung harus berhati-hati saat menuruni anak tangga karena jalanan menjadi licin.
Saat tiba di lokasi, pengunjung bisa mengambil spot foto yang jadi daya tarik seperti jembatan dan area sekitar air terjun. Kolam utamanya tidak terlalu dalam sehingga cukup alam jika mengambil spot foto sambil berdiri di bebatuan sekitar air terjun.
Aliran airnya tidak langsung turun menuju kolam utama, melainkan lebih dulu mengguyur bebatuan yang tampak sedikit menonjol pada tebing batu. Perpaduan antara panorama jatuhnya air dan tebing batu yang kokoh mampu menyajikan keindahan alam yang mampu menghapus rasa lelah saat menuruni ratusan anak tangga.
Kawasan ini juga terdapat gardu pandang di mana pengunjung bisa menikmati panorama air terjun dari atas tanpa harus meneuruni tangga. Namun karena debit airnya kecil sehingga kurang maksimal untuk dinikmati.
Destinasi wisata ini bisa ditempuh dalam jarak 14.5 km atau sekitar 30 menit dari jalan lingkar Salatiga. Jika berencana menggunakan bus, pastikan turun di Terminal Jaka Tingkir Salatiga, kemudian pilih bus menuju ke Kopeng dan turun di Desa Wates.
Tiket masuknya terjangkau, hanya Rp5.000 saja per orang dan untuk parkir sebesar Rp3000 untuk roda dua dan Rp5000 untuk roda empat. (Khrisna)