Kepala Sekolah Diberitakan Lecehkan Gurunya, Ujang Saaepudin: Berita Itu Tidak Benar

Newslan-id (Mesuji) – Terkait pemberitaan tentang adanya seorang Kepala Sekolah diduga melecehkan gurunya, Kepala sekolah Ujang Saaepudin angkat bicara, senin 27/02/23.

Menurut Ujang Saaepudin selaku kepala sekolah tidak pernah melakukan dugaan pelecehan yang dilakukanya kepada guru tersebut seperti yang diberitakan media online.

“Saya tidak pernah melakukan apa yang diberitakan oleh media online tersebut tentang dugaan pelecehan terhadap guru saya,” ujar Ujang.

Ujang mengakui bahwa mereka satu mobil dalam perjalanan pulang menuju Mesuji tahun 2021 silam.

“Kami memang satu mobil pada waktu tahun 2021 itu untuk perjalan pulang ke mesuji, jadi di mobil ada 5 orang termasuk R dan saya” sambungnya.

Dijelaskan oleh Ujang, pemberitaan di media online yang mengatakan bahwa dirinya melakukan pelecehan itu tidak benar.

“Kalau mas mau menggali informasi monggo sampean konfirmasi kepada guru-guru yang ada di dalam mobil saat itu,” terang Ujang.

“Kalau saya yang bercerita nanti saya dikira bela diri, yang jelas atas beredarnya berita tentang pelecehan di media tersebut tidak benar”ucapnya.

Kepsek bahkan mengaku anak-anaknya terganggu mendengar berita tersebut. Bahkan dirinya mengaku anak-anaknya dan keluarga menjadi drop karenanya.

“Itu pisik anak saya dan keluarga saya drop sekarang dan anak saya yang kuliah pulang tidak mau kuliah lagi karena mendengar berita tersebut dan yang masih SMP pun ikut tidak mau sekolah lagi karena tuduhan itu,” ucapnya.

Lebih dalam Ujang mengatakan R dalam memberikan keterangan di media seakan benar bahwa dirinya melakukan hal tersebut dan bersalah.

“Jadi saya minta tolong kepada Keluarga R atau R agar jangan memberikan keterangan yang tidak benar seakan saya bersalah” ungkapnya.

Begitu pun yang dikatakan salah seorang guru yang berada di mobil saat itu. Walhadiyono saat bersama di mobil mengatakan tidak ada kejadian pelecehan yang dilakukan oleh kepala sekolah Ujang.

Baca Juga :   Pengadaan Kendaraan Listrik Di Solo Dihapus, Gibran: Untuk Bangun Pasar Dulu

Diceritakan oleh Walhadiyono, saat itu mereka awalnya berdua menjemput guru-guru yang lain bertiga di Bandar Lampung pada tahun 2021 lalu saat menghadiri acara Latsar( prajabatan). Dalam perjalanan pulang sesampai di rest area, Walhadiyono meminta gantian menyetir mobil dan Ujang pindah kebelakang duduk bersama bertiga dengan posisi Kepala Sekolah, Ujang duduk di tengah.

“Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kembali, sesampai di tol rest area kilometer 234, dua orang guru turun dikarenakan rumah kedua guru tersebut di belakang rest area 234. Jadi tersisa di dalam mobil hanya bertiga yaitu Walhadiyono, Ujang Saaepudin serta R.

“Saat itu juga R setelah dua orang guru turun di kilometer 234 pindah kedepan di samping saya dan pak Ujang masih duduk di belakang, jadi tidak ada pelecehan yang dilakukan oleh pak Ujang atau yang beritakan oleh media online,” tutup Walhadiyono dalam keterangannya.

(ridwan)