Merangin – Newslan-id. Hubungan petani dan pupuk ibarat sebuah pasangan yang tidak dipisahkan dalam kelangsungan hidup bertani/ berkebun. Selasa (07/06/2022)
Disaat ini kondisi petani baru di buat pusing akan harga pupuk yang melambung tinggi dan lagi langka. Ada istilahnya harga sekarang dulu dapat 2 karung sekarang hanya dapat satu karung.
Adapun pupuk yang sering jadi buruan para petani khususnya petani sawit adalah pupuk jenis urea, KCL,NPK, phospat, dan lain-lain.
Yang jadi momok sekarang para petani membutuhkan pupuk setiap saat, namun dipasaran harga sudah tinggi dan langka.
Hal inilah dimanfaatkan oleh sekelompok oknum yang menjadikan kondisi tambah runyam.
Bagaimana tidak, sudah harga pupuk mahal di tambah maraknya terindikasi pupuk oplosan dengan menyaru jenis pupuk ternama dan harga di bawah semestinya.
Yang jadi korban bukan hanya petani, tapi juga produsen resmi pupuk yang indikasi di oplos atau palsukan.
Dalam hal ini Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (DPD LPKNI) Kabupaten Merangin, tetap konsisten dengan salah satu visi misinya, Melindungi konsumen yang berkepastian hukum.
Dapat laporan masyarakat yang merasa dirugikan, akan keberadaan pupuk yang terindikasi oplosan atau palsu .
Langsung laporan ditindaklanjuti dilapangan yang dipimpin oleh Sunardi (Mbah Jenggot) dengan anggota Hendra, Purwanto dan Amrizal dari Media Newslan-id.
” Kami harapkan petani khususnya sawit waspada terhadap beredarnya pupuk dipasaran” tegasnya.
” Jangan tergiur dengan harga murah, petani harus jeli dan cerdas” tambahnya.(tim)